AL QUR’AN DAN SUNNAH
RASULULLAH SAW.
DAPAT MENINGKATKAN
KECERDASAN DAN MEMBENTUK KARAKTER ANAK
OLEH : ERISMAN CH
Komite SDN Duri Kosambi 07 pagi
Cengkareng Jakarta Barat.
Membaca AL-QUR’AN serta menjalankan SUNNAH
RASULULLAH SAW, dapat meningkatkan kecerdasan Intelligence Quotient (IQ), Spiritual Quotient
(SQ) dan karakter menjadi akhlakul karimah apabila seseorang itu:
1.
Mencintai
/ membaca Al-Qur’an dan
menjalankan sunnah rasulullah SAW
2.
Mengulang-ulang membaca
Al-Qur’an
3.
Menjadi Hafiz Al-Qur’an
4.
Mempelajari dan memahami makna Al-Qur’an
5.
Mengamalkan Al-Qur’an dan
SUNNAH RASULULLAH SAW.,
dalam kehidupan sehari-hari.
Seseorang / anak bila menekuni membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar,
serta memahamani tentang tajwid, ditambah ilmu tata bahasa Arab, semakin bertambah tinggi kecerdasan otak anak itu. Dengan membiasakan diri
membaca
mengulang ulang baca Al Qur’an, otak terbiasa bekerja tenang akan mudah memahami
informasi/masalah yang diterima juga mampu berintekrasi menyeselesaikannya.
Proses hidup yang bersumber pada Al-Qur’an akan melahirkan generasi yang
cerdas pada sisi kognitif dan akhlak.
“Sejak awal, orang tua kita telah menuntun kita dengan Al Qur’an dalam
proses menghadapi anaknya, sejak dalam kandungan sampai melahirkan sudah
diajarkan mendengarkan ayat ayat suci Al Qur’an, mengazani dan
mengaqiqahkannya,”
Al-Qur’an
adalah sumber dari segala sumber ilmu satu-satunya pedoman dan tujuan hidup
manusia, kenali dulu Ilmu Al Qur’an dengan baik ilmu lain akan mudah dicernah
dan diserap.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
selain memberikan keteladanan, gemar membangkitkan semangat para sahabat untuk
menuntut ilmu Al Qur’an. Nabi juga selalu menyambut gembira anak-anak yang mau belajar
Al-Qur’an dengan berkata, “Marhaban ya, Muthalib” rasa gembira ini juga wajib
dicontoh. Misalnya ketika anak berhasil mengkhatamkan Iqra atau Al-Qur’an,
orang tua mewujudkan dengan rasa syukur kepada Allah SWT., keluarga diajak
berkumpul berdoa bersama. Ini akan menumbuhkan kepercayaan diri anak dan
semangat untuk melanjutkan interaksi sama Al-Qur’an serta ilmu lainnya.
Nabi
Shallallahu alaihi Wasallam bersabda : “Jika seorang manusia meninggal dunia maka
terputuslah
amalannya melainkan
tiga perkara:Shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shaleh/a yang senantiasa mendoakannya.”
Imam
Syafi’i: orang
yang hafal Al Qur’an tak mungkin dekat dengan maksiat, “Aku perna mengadu
pada Kyai/guru, tentang buruknya hafalan Qur’anku. Maka guru menasihatiku untuk
menjauhkan diri dari maksiat. Karena ilmu adalah cahaya sebagaimana Al-Qur’an
juga sebagai cahaya, banyak berbuat maksiat penyebabnya adalah jauh dan kurangnya
membaca Al Qur’an.
Al-Qur’an tak hanya meningkatkan kecerdasan
intelektual, tapi juga hati, akal dan pikiran akan diterangi dengan cahaya
Al-Qur’an. Manusia/Keluarga yang berhasil tanpa Al-Qur’an merupakan keberhasilan yang juga semu, banyak
kita lihat orang yang sukses, titelnya berderet, kekayaan berlimpah, namun
tidak memperoleh kebahagiaan dalam rumah tangga, akibat perilaku akhlak anggota
keluarga itu yang tidak membawa kedamaian.
·
Rasulullah saw memerintahkan kita untuk membiasakan diri
membaca Al-Qur’an dan memberikan kabar gembira bagi orang yang selalu
membacanya. Beliau bersabda, “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari
Al-Qur’an, akan mendapatkan satu kebaikan. Satu kebaikan berlipat sepuluh kali.
(HR Tirmidzi)
·
Al-Khawarizmi: Dia ilmuwan asal Persia adalah Ahli
matematika yang memecahkan teori algoritma, tak pernah jauh dari murajaah Qur’an
(mengulang-ulang membaca Al Qur’an). Tak hanya satu cabang ilmu yang di
kuasainya, diapun menguasai ilmu astronomi, astrologi dan geografi
·
Ibnu Sina, buku dan karya tulisnya menjadi rujukan ilmu
kedokteran di dunia, senantiasa menghafal Al Qur’an sebelum
mempelajari ilmu lainnya. Luar biasanya, ia juga ahli fiqih, tafsir dan bahasa
Arab.
·
Abu Rayhan Muhammad Ibnu Ahmad Al Biruni senantiasa selalu mengulang-ulang membaca
hafalan Al Qur’an sebelum menguasai beragam ilmu; fisika, antropogi,
psikologi, kimia astrologi, sejarah, geografi, geodasi, matematika. Farmasi,
kedokteran dan Filsafat.
Perubahan
zaman sekarang luar biasa saling mengekang tarik menarik mecapai tujuannya,
perubahan demi perubahan saling berganti namun Al Qur’an tidak akan punah atau
hilang.
Jangan
lengah kesempatan sekarang bersama kita dan anak-anak kembali ke Al Qur’an dan
menjalankan Sunnah Rasul SAW., bersama kita ciptakan Generasi Now, Generasi Al
Qur’an. Anak-anak yang sehat, pinter dan berakhlakul karimah, semoga dapat
pemahaman dan berkah dari Allah SWT., Aamiin…*eris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar